Search This Blog

Thursday, January 12, 2012

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BAHASA INDONESIA PESERTA DIDIK


A.    BIDANG KAJIAN
Bidang kajian secara umum adalah Pembelajaran Bahasa Indonesia
Bidang kajian secara khusus adalah Pendekatan Keterampilan Proses

B.     LATAR BELAKANG
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha penyiapan subjek didik dalam menghadapi lingkungan yang selalu mengalami perubahan dengan pesat. Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya. Dengan pendidikan manusia menjadi cerdas dan memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam bermasyarakat dan bernegara.
Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, makhluk mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut (BNSP, 2006 : 3), sehingga pendidikan dasar harus mampu memberikan peningkatan mutu dan relevansi dalam menghadapi tantangan hidup yang lebih maju menuju dunia globalisasi. Perbaharuan dunia pendidikan merupakan suatu upaya dalam menjembatani perubahan zaman yang semakin pesat sehingga peserta didik dituntut agar mampu bertahan dan bersaing dengan fenomena di dalam dunia pendidikan.
Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai peranan yang sangat penting. Guru harus bisa mengupayakan anak itu terlibat aktif dan kreatif, yang akhirnya anak akan menjadi senang belajar. Salah satu diantaranya adalah dengan menempatkan metode yang tepat serta sesuai dengan materi yang dibahas pada waktu proses pembelajaran. Kedudukan metode dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting karena metode merupakan suatu taktik, teknik untuk menyampaikan materi guna mencapai tujuan yang dirumuskan (Gunawan, 1998 : 16).
Setiap manusia yang dilahirkan dibekali dengan kemampuan dasar. Kemampuan dasar ini tumbuh dan berkembang bila dibina dan dilatih. Melalui CBSA, guru mengembangkan kemampuan dasar peserta didik menjadi keterampilan intelektual, sosial dan fisik. Kepada peserta didik tidak hanya diberikan “Apa yang harus dipelajari” tetapi yang lebih penting lagi “Bagaimana cara mempelajarinya”. Peserta didik dipelajari bagaimana cara belajar yang baik atau belajar bagaimana belajar.
Dalam proses belajar atau belajar bagaimana belajar diperlukan keterampilan intelektual, keterampilan sosial, dan keterampilam fisik. Ketiga keterampilan inilah yang disebut keterampilan proses. Setiap keterampilan ini terdiri atas sejumlah keterampilan. Dengan perkataan lain keterampilan proses terdiri atas sejumlah sub-keterampilan proses.
Keterampilan proses berfungsi sebagai alat menemukan dan mengembangkan konsep. Konsep yang telah ditemukan atau dikembangkan berfungsi pula sebagai penunjang keterampilan proses. Interaksi antara pengembangan keterampilan proses dengan pengembangan konsep dalam proses belajar mengajar menghasilkan sikap dan nilai dalam diri peserta didik. Tanda-tandanya terlihat pada diri peserta didik seperti, teliti, kreatif, kritis, objektif, tenggang rasa, bertanggung jawab, jujur, terbuka dapat bekerja sama, rajin dan sebagainya.
Keterampilan proses dibangun oleh sejumlah keterampilan-keterampilan. Karena itu pencapaian atau pengembangannya dilaksanakan dalam setiap proses belajar mengajar dalam semua mata pelajaran. Tidak ada satu pelajaran pun yang dapat mengembangkan keterampilan itu secara utuh. Karena itu pula, ada keterampilan yang cocok dikembangkan oleh pelajaran tertentu dan kurang cocok dikembangkan oleh mata pelajaran lainnya.
Pendekatan Keterampilan Proses (PKP), seperti telah ditegaskan sebelumnya, adalah pendekatan yang menekankan penggunaan keterampilan memperoses perolehan dalam pembelajaran yang dikembangkan sebagai konsep terlaksana untuk menerapkan pendekatan CBSA. Oleh karena itu, alasan dikembangkannya PKP ini tidak berbeda secara prinsip dengan rasional pendekatan CBSA.
Pada kesempatan ini penulis mengambil aspek kemampuan bersastra dengan didasarkan pada temuan di lapangan, peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami puisi. Selain itu puisi sederhana merupakan sesuatu hal yang sangat menarik untuk disampaikan karena sangat dekat dengan kehidupan peserta didik di kelas IV.
Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan keterampilan proses. Dengan mengembangkan keterampilan proses anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri bakat dan keterampilan serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Keterampilan-keterampilan itu sendiri menjadi roda penggerak penemuan dan pengembangan bakat dan keterampilan serta penumbuhan dan pengembangan sikap dan nilai. Seluruh irama gerak atau tindakan dalam proses belajar-mengajar akan menciptakan kondisi cara belajar peserta didik aktif (Semiawan, 1986).
Alasan lain mengapa penulis menggunakan keterampilan proses karena perkembangan bahasa dan sastra sangat pesat sehingga dalam pendidikan Bahasa Indonesia dituntut untuk terus berkembang, karena tidak mungkin lagi para guru menerapkan bahasa dan sastra pada peserta didik sehingga peserta didik dituntut memiliki keterampilan mengembangkan pengetahuan dan gagasannya. (Semiawan, 1985 : 13).
Dengan pendekatan keterampilan proses peserta didik berupaya menemukan dan mengembangkan aspek kemampuan bersastra dalam dalam materi ajaran. Hal ini senada dengan Gagne (Hamalik. 2003-149-150), yang merumuskan pengertian  keterampilan proses dalam bidang ilmu kebahasaan. Pengetahuan tentang aspek kemampuan bersastra dan prinsip-prinsip dapat diperoleh peserta didik bila dia memiliki kemampuan-kemampuan dasar tertentu, yaitu keterampilan proses bahasa yang dibutuhkan untuk menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Keterampilan proses dalam pembelajaran bahasa meliputi mengamati, menggolongkan, menafsirkan, menerapkan, dan mengkomunikasikan.
Hal yang paling esensi digunakannya pendekatan keterampilan proses karena dalam pembelajaran Bahasa Indonesia belum dilaksanakan secara optimal. Seperti halnya di SD Negeri 3 Kertamandala Kabupaten Ciamis kebanyakan guru mendominasi kegiatan pembelajaran, kurang melibatkan peserta didik secara aktif sehingga peserta didik hanya hapal teori dan cepat lupa, peserta didik tidak melakukan pengamatan (percobaan) secara lansung. Situasi ini terus berlangsung, karena beberapa hal diantaranya :
a.       Masih belum lengkapnya sarana penunjang (alat peraga, perpustakaan kurang lengkap)
b.      Keterbatasan pengetahuan guru terhadap hakikat bahasa serta keterbatasan pengetahuan, pedekatan pembelajaran Bahasa Indonesia.
c.       Kreativitas guru sangat kurang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
d.      Guru kurang mampu untuk mengelola atau alokasi waktu yang selalu dianggap kurang.
Dengan adanya hal tersebut maka penulis termotivasi untuk melaksnakan penelitian tindak kelas IV SDN 3 Kertamandala Kabupaten Ciamis dengan mengambil judul, “PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BAHASA INDONESIA PESERTA DIDIK (Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Kertamandala Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis).

Untuk lebih lanjut email saja ke mailkuagfa@gmail.com

No comments:

Post a Comment